Sinopsis Novel NERAKA DUNIA
Karya Nur Sutan Iskandar
Ketika berada di kota Surabaya, Akhmad Salam, seorang pemuda asal Jakarta berkenalan dengan Aladin, pemuda Bugis. Aladin yg sudah banyak pengalaman tinggal di Surabaya mengajak Akhmad Salam menjelajahi pelosok kota sampai ke lorong-lorong sempit tempat kupu-kupu malam bersarang. Pergaulannya dengan Aladin telah menyeret Akhmad Salam ke jurang nista. Ia tak menggubris nasihat Tabrani, sahabatnya yang lain yang senantiasa tekun beribadah pada Tuhan.
Makin hari Akhmad
Salam terperosok jurang nista semakin dalam. Setiap malam bersama Aladin
dihabiskan waktu dan uangnya di tempat-tempat mesum, memburu kenikmatan bersama
perempuan-perempuan
jalang . Hampir seluruh tempat mesum dan hotel-hotel yang mnyediakan bunga
sedap malam didatangi Akhmad Salam. HIngga pada suatu hari Akhmad Salam
merasakan ada perubahan pada tubuhnya. Di seluruh tubunya timbul bintik-bintik
dan gatal. Bandannya lemah, panas dingin dan sakit-sakitan. Ia dijangkiti
penyakit sipilis.
Temannya Aladin
menderita sipilis berat dan dirawat di CBZ. Karena otaknya sudah miring, ia
terpaksa dikirimkan ke Lawang dan mati di sana.
Akhmad Salam
merasa dirinya dijangkiti penyakit kotor itu, tetapi malu berterus terang pada
orang lain termasuk kepada dokter. Secara diam-diam ia pergi berobat ke dukun.
Kata dukun, Akhmad Salam dijangkiti penyakit Surabayam, alias rajasinga.
Akhmad Salam yang
merasa dirinya sudah sembuh berkat dukun itu, segera pulang ke Jakarta.
Berhubung kedua orangtuanya hendak berangkat naik hai ke Mekah, perusahaan kayu
Usaha Kita diserahkan sepenuhnya kepada Akhmad Salam. Di bawah pimpinannya,
perusahaan milik ayahnya mendapat kemajuan pesat.
Pada suatu hari,
Akhmad Salam bertemu dengan sahabat lamanya, Rusli. Ia diajak berkunjung ke rumah
Aisyah, puteri R.Akh. Mansur, padahal Akhmad Salam sebenarnya mempunyai kekasih
bernama Yeti, seorang primadona pada suatu grup sandiwara. Pertemuannya dengan
Aisyah membuat Akhmad Salam tergetar hatinya. Ia jatuh cinta kepada gadis itu,
dan ternyata mendapat sambutan baik dari Aisyah.
Dalam acara
Pertemuan Pemuda, Akhmad Salam kembali berjumpa Aisyah. Akhmad Salam tak lagi
mempedulikan Yeti yang saat itu sedang berada di pentas memainkan sandiwara
Sabai nan Aluih. Dengan persetujuan kedua orangtua mereka, akhirnya Akhmad
Salam dan Aisyah menikah dan tinggal di rumah sendiri yang terletak di Jalan
Tangkuban Perahu.
Saat itu kandungan
Aisyah menginjak umur tujuh bulan. Ia merasakan adanya kelainan-kelainan pada
dirinya. Tubuhnya yang semula tegar tampak berubah kurus kering dan sering
sakit-sakitan. Rambutnya yang dulu lebat mulai rontok. Ia mengeluh pada
suaminya, mengadukan penderitaannya. Mendapat pengaduan Aisyah yang memelas,
Akhmad Salam hanya merenung diam. Ia sadar atas segala perbuatannya di masa lampau
yang membuahkan penyakit kotor dalam dirinya. Kini penyakit itu telah menular
pada istri yang sangat dicintainya dan sedang mengandung itu. Akhmad Salam
menyesal tidak mau mendengarkan nasisat-nasihat Tabrani, sahabatnya yang saleh
ketika masih tinggal di Surabaya. Tabrani merupaan satu-satunya kawan yang
mengetahui rahasia pribadinya, dan menasihati agar ia pergi berobat ke dokter
dan berterus terang tentang penyakit yang dideritanya. Akhmad Salam malah pergi
ke dukun. Akibatnya, Akhmad salam harus menerima kenyataan bahwa istrinya yang
tak berdosa itu harus pula menanggung penderiataan. Ana yang lahir dari rahim
Aisyah sangat kecil dan tidak sehat. Akhirnya bayi yang merana itu, mati.
Aisyah sendiri menjadi gila, bukan karena ayahnya yang mati terendam banjir. Ia
gila akibat penyakit yang dibawa oleh Akhmad Salam, suaminya.
Atas saran
orangtuanya, Aisyah pergi berobat ke dokter dan dapat disembuhkan. Akhmad Salam
juga berhasil disembuhkan dari enyakit kotor itu setelah berobat dengan tekun
dan melaksanakan nasihat-nasihat dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar